Pengertian, Tujuan Dan Bentuk-Bentuk Kolaborasi Ekonomi

Pada Artikel kali ini akan di bahas Kerja Sama Ekonomi Internasional, Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional, Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional,  Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional, Organisasi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Internasional.
Tiap negara mempunyai keterbatasan jenis dan banyaknya sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Saudi Arabia mempunyai banyak minyak bumi tetapi miskin hasil rotan, materi makanan, dan hasil industri; Jepang tidak mempunyai tambang minyak tetapi bisa menghasilkan barang-barang industri dengan teknologi tinggi; Indonesia mempunyai tambang minyak dan sumber daya alam lainnya tetapi belum mempunyai teknologi tinggi untuk mengolahnya.

Kerja Sama Ekonomi Internasional

1. Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional

Untuk memenuhi semua kebutuhannya, suatu negara perlu bekerja sama dengan negara lain atau perlu kolaborasi ekonomi internasional.

Suatu negara di dunia, walaupun sudah modern, daerahnya luas, dan sumber daya alamnya melimpah, tidak akan pernah bisa hidup berdikari tanpa bekerjasama dengan negara lain.

Dewasa ini dengan semakin modern kebudayaan umat insan di suatu negara, justru semakin tinggi tingkat kebergantungannya terhadap negara lain.

Apakah kolaborasi ekonomi internasional itu? Kerja sama ekonomi internasional ialah suatu kolaborasi dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja sama tersebut sanggup terjadi hanya melibatkan dua negara saja maupun lebih.

2. Tujuan Kerja Sama Ekonomi Internasional

Kerja sama ekonomi internasional sanggup berjalan dengan serasi apabila tiap negara yang terlibat sanggup menikmati keuntungannya. Selain itu, kolaborasi tersebu tjuga harus didasari rasa ingin membantu negara lain.

Mereka yang terlibat dalam kolaborasi ekonomi internasional harus memahami tujuan diadakannya kolaborasi tersebut.
Secara rinci, kolaborasi ekonomi internasional bertujuan sebagai berikut.

a. Mencukupi Kebutuhan dalam Negeri

Tidak ada negara yang mempunyai semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan warga negaranya.

Bagi negara yang mempunyai kelebihan suatu produk tertentu sanggup menjual ke negara lain sehingga semua negara sanggup memperoleh barang yang dibutuhkan.

b. Meningkatkan Produktivitas dalam Negeri

Dengan melaksanakan kolaborasi ekonomi dengan negara lain, suatu negara bisa memperoleh materi produksi yang belum dimiliki.

Sumber-sumber produksi yang tidak terdapat di dalam negeri bisa diimpor dari luar negeri. Dengan demikian, produksi di dalam negeri menjadi lebih lancar sehingga produktivitasnya meningkat.

c. Memperluas Lapangan Kerja

Kerja sama ekonomi internasional membuat ketercukupan sumber-sumber produksi yang semula tidak dimiliki oleh suatu negara.

Oleh alasannya ialah ketercukupan sumber-sumber produksi maka proses produksi bisa berjalan. Hal ini sanggup membuat lapangan kerja.

d. Meningkatkan Pendapatan Negara melalui Ekspor

Ekspor dilakukan apabila harga di luar negeri lebih tinggi daripada di dalam negeri. Oleh alasannya ialah itu, ekspor sanggup meningkatkan pendapatan alasannya ialah perolehan penjualan meningkat.

e. Memperkuat Rasa Persahabatan

Dengan melaksanakan kolaborasi ekonomi internasional, jalinan persahabatan negara-negara yang terlibat menjadi semakin baik. Hal ini alasannya ialah adanya kesadaran bahwa mereka saling membutuhkan.

3. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional

Banyak negara yang melaksanakan kolaborasi ekonomi internasional alasannya ialah menyadari bahwa kolaborasi ekonomi internasional memperlihatkan manfaat.

Kerja sama ini sanggup dilakukan antara negara maju dengan negara berkembang, atau antara sesama negara maju.

Kerja sama antara negara maju dengan negara berkembang diwujudkan dalam bentuk tukar-menukar barang mentah dengan barang jadi, atau pertukaran barang mentah dengan modal dan tenaga ahli.

Sedangkan kolaborasi antara sesama negara maju diwujudkan dalam bentuk pertukaran tenaga mahir serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Dilihat dari letak geografisnya, kolaborasi ekonomi internasional sanggup dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:
  • Kerja sama ekonomi internasional, yaitu kolaborasi di bidang ekonomi yang dilakukan oleh banyak negara di dunia.
  • Kerja sama ekonomi regional, yaitu kolaborasi ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam suatu daerah tertentu.
  • Kerja sama ekonomi antarregional, yaitu kolaborasi ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam satu daerah dengan negara-negara yang berada di daerah yang lain.
Berdasarkan banyaknya negara peserta, kolaborasi ekonomi internasional sanggup dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
  • Kerja sama ekonomi bilateral, yaitu kolaborasi ekonomi yang dilakukan oleh dua negara.
  • Kerja sama ekonomi multilateral, yaitu kolaborasi ekonomi yang dilakukan oleh lebih dari dua negara.

4. Organisasi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Internasional

Di bawah ini kalian pelajari beberapa pola organisasi kolaborasi ekonomi regional yang terkenal.

a. Association of South East Asian Nation (ASEAN)

ASEAN dibuat pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dengan Deklarasi Bangkok.

Pendiriannya diprakarsai oleh lima negara yaitu Adam Malik dari Indonesia, Tun Abdul Razak dari Malaysia, Thanat Khoman dari Thailand, Narsico Ramos dari Filipina, dan S. Rajaratnam dari Singapura.

Saat ini anggota ASEAN sebanyak 10 negara di daerah Asia Tenggara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunai Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.

Tujuan ASEAN ialah mewujudkan kolaborasi di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, dan pendidikan pada negara anggotanya, di antaranya sebagai berikut:
  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial budaya di daerah Asia Tenggara.
  2. Menciptakan keamanan dan perdamaian di daerah Asia Tenggara.
  3. Membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di daerah Asia Tenggara.
  4. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah Asia Tenggara.

Untuk menjalankan tugasnya, ASEAN membentuk komite sebagai berikut:

  1. Komite Bahan Makanan, Pertanian, dan Kehutanan (Committee on Food Agricultural and Forest, disingkat CFAF) yang berkedudukan di Indonesia.
  2. Komite Perdagangan dan Pariwisata (Committee on Trade and Tourism, disingkat COTT) yang berkedudukan di Singapura.
  3. Komite Keuangan dan Perbankan (Committee on Finance and Banking, disingkat COFB) yang berkedudukan di Thailand.
  4. Komite Industri, Perdagangan, dan Energi (Committee on Industry, Mining and Energy, disingkat COIME) yang berkedudukan di Philipina.
  5. Komite Transportasi dan Komunikasi (Committee on Transportation and Communication, disingkat COTAC) yang berkedudukan di Malaysia.
  6. Komite Kebudayaan dan Informasi (Committee on Cultural and Information).

b. European Economic Community (EEC)

EEC lebih dikenal dengan istilah (Masyarakat Ekonomi Eropa), disingkat MEE.
MEE merupakan organisasi negara-negara Eropa yang didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 menurut Perjanjian Roma, Italia.

Adapun negara-negara yang menjadi anggota MEE adalah:

  1. Belanda 6. Jerman
  2. Belgia 7. Luxemburg
  3. Denmark 8. Prancis
  4. Inggris 9. Yunani
  5. Irlandia 10. Italia
Tujuan EEC atau MEE ialah menyusun politik perdagangan bersama dan mendirikan daerah perdagangan bebas antarnegara anggota Eropa Barat.MEE juga menjalin kolaborasi di bidang perdagangan dengan negara-negara ASEAN.

c. Asean Free Trade Area (AFTA)

AFTA dibuat pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Organisasi perdagangan bebas daerah ASEAN ini setuju untuk menurunkan tarif dan menghapus kendala nontarif dalam perdagangan yang dimulai tahun 2002.

AFTA bertujuan meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan mengakibatkan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia, untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antaranggota ASEAN.

d. Asian Pasific Economic Cooperation (APEC)

APEC dibuat di Canbera, Australia pada tahun 1989. APEC merupakan kolaborasi ekonomi negara-negara di daerah Asia Pasifik.
Saat ini jumlah anggota APEC sudah mencapai 21 negara yang di antaranya sebagai berikut.
  1. Dari Benua Amerika adalah: Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Chili.
  2. Dari Benua Asia adalah: China, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, dan Rusia.
  3. Dari Benua Australia adalah: Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini.
  4. Dari ASEAN adalah: Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, dan Vietnam.
Tujuan APEC ialah membentuk kolaborasi perdagangan, investasi, pariwisata, dan peningkatan sumber daya insan yang saling menguntungkan. APEC ingin membentuk perdagangan bebas di daerah Asia Pasifik.

e. Organization Petrolium Exporting Countries (OPEC)

OPEC didirikan di Caracas, Venezuela oleh lima negara pengekspor minyak yaitu Saudi Arabia, Kuwait, Iran, Irak, dan Venezuela tahun 1960.

Saat ini OPEC beranggotakan 13 negara, yaitu 5 negara pendiri dan lainnya adalah: Libya, Indonesia, Nigeria, Aljazair, Gabon, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Ecuador.

OPEC mempunyai tujuan sebagai berikut.

  1. Memenuhi kebutuhan minyak dunia dengan saling menguntungkan.
  2. Mengatur pemasaran minyak sehingga tidak terjadi perang harga di antara sesama negara penghasil minyak.
  3. Menentukan jumlah produksi minyak dunia.
Selain organisasi kolaborasi ekonomi regional juga terdapat organisasi kolaborasi ekonomi yang bersifat internasional. Kerja sama ekonomi internasional merupakan kolaborasi ekonomi antarnegara dalam suatu lembaga, baik forum internasional di bawah PBB maupun forum internasional di luar PBB.

Organisasi kolaborasi ekonomi internasional ini ialah menuntaskan masalah-masalah internasional, khususnya di bidang ekonomi, dan memilih langkah yang saling menguntungkan. Contohnya, penetapan tarif bea masuk, harga, dan jumlah produksi.

Berikut ini beberapa pola kolaborasi ekonomi internasional di bawah naungan PBB.

a. (International Monetary Fund (IMF) atau Lembaga Moneter Internasional. 

IMF berdiri tanggal 27 September 1945, dan tujuan utamanya membantu negara-negara yang mengalami defisit neraca pembayaran.

Secara lebih luas, tujuan IMF sebagai berikut.

1) Memperluas perdagangan internasional kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan riil negara-negara anggota.
2) Memperluas kolaborasi di bidang moneter anggotanya.
3) Mewujudkan stabilitas kurs valuta abnormal negara anggota.
4) Mewujudkan sistem pembayaran internasional yang mudah.

b. Food Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian. 

FAO didirikan pada tanggal 16 Oktober 1945 dan berkedudukan di Roma, Italia. FAO mempunyai tujuan ingin meningkatkan kuantitas dan kualitas persediaan pangan dunia.

c. International Labor Organization (ILO) atau organisasi perburuhan internasional. 

ILO didirikan pada tanggal 11 April 1919 dan berkedudukan di Jeneva, Swiss. ILO bertujuan untuk memperjuangkan keadilan dan perbaikan nasib buruh beserta keluarganya.

d. International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)

IBRD atau sering disebut Bank Dunia berdiri tanggal 27 Desember 1945 di Washington DC. Indonesia ikut menjadi anggota Bank Dunia pada tahun 1954. Bank Dunia dibuat untuk memperlihatkan kredit jangka panjang kepada negara yang sedang berkembang.

e. United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) atau organisasi pembangunan industri PBB. 

UNIDO didirikan pada tanggal 24 Juli 1967 dan berkedudukan di Wina, Austria. UNIDO bertujuan untuk memajukan industri di negara berkembang.

f. General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)

GATT didirikan pada tahun1948 di Jeneva. GATT merupakan perjanjian umum perihal tarif dan perdagangan. GATT bertujuan menghilangkan kendala di bidang perdagangan, dan menghendaki terwujudnya perdagangan bebas di seluruh dunia.

GATT diubah menjadi WTO (World Trade Organization). Tugas dan fungsi WTO ialah menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan perdagangan bebas dunia yang akan mulai diberlakukan di seluruh dunia tahun 2020.

5. Dampak Kerja Sama Ekonomi Internasional Bagi Indonesia

Indonesia sedang melaksanakan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam melaksanakan pembangunan ekonomi tersebut, Indonesia memerlukan sumbangan dari negara-negara maju.

Bantuan yang tiba dari negara maju sanggup berupa modal, teknologi, sumbersumber pro-duksi yang tidak dimiliki oleh Indonesia, maupun tenaga ahli. Hubungan ekonomi yang dilakukan Indonesia dengan negara lain sangat luas.

Ada yang berbentuk kolaborasi ekonomi, baik yang bersifat regional maupun internasional, ada yang di bawah naungan PBB maupun tidak.

Kerja sama ekonomi internasional mempunyai beberapa efek bagi negara yang melakukan. Bagi Indonesia, efek yang diterima dengan adanya kolaborasi internasional di antaranya sebagai berikut.
  • Lapangan pekerjaan menjadi semakin luas. Ini terjadi alasannya ialah dengan adanya kolaborasi ekonomi internasional sanggup membuka proyek-proyek baru.
  • Negara mendapat pajak dari perusahaan abnormal yang menanamkan modalnya di Indonesia.
  • Indonesia bisa memperoleh transfer teknologi dari negara yang menanamkan modalnya di Indonesia.
  • Dengan masuknya teknologi modern dari luar, Indonesia sanggup meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan produksi suatu barang sehingga harga tersebut bisamenjadi murah.
  • Jika Indonesia sanggup memproduksi barang-barang yang semula di impor (karena ada kolaborasi ekonomi dengan negara maju), Indonesia sanggup menghemat devisa.


Baca Juga : Gerakan Non Blok dan Peran Indonesia
LihatTutupKomentar