Dalam bidang ekonomi sering sekali digunakan istilah barang dan jasa. Keduanya sama-sama dihasilkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Secara pengertian ada perbedaan antara barang dan jasa. Dalam akuntansi kedua istilah ini bersifat berlawanan. Barang pun sering disebut sebagai komoditas untuk membedkannya dengan jasa. Berikut yaitu perbedaan antara barang dan jasa berdasarkan definisinya.
Definisi Barang :
Adalah produk berbentuk fisik (tangible) dari hasil pengolahan sumber daya yang sanggup dilihat, diraba, dipegang, dirasa, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lain. Dilihat dari daya tahan yang dimiliki ada dua jenis barang yakni barang tak tahan usang dan barang tahan lama. Barang tak tahan usang umumnya digunakan hanya sekali atau beberapa kali habis contohnya : makanan ringan, minuman, gula dan garam. Barang tahan usang yaitu barang berbentuk yang bersifat tahan usang dan mempunyai umur pakai panjang contohnya : TV, kulkas, PC dan kendaraan.
Definisi Jasa :
Adalah kegiatan, guna atau kepuasan yang dijual contohnya : kursus setir, bengkel sepeda motor, layanan internet, layanan angkutan umum dan sebagainya. Dan sesungguhnya perbedaan barang dan jasa secara ketat sulit untuk pisiahkan lantaran dikala konsumen membeli produk tertentu acapkali diikutkan pula layanan tertentu. Misalnya membeli ponsel biasanya disertai dengan layanan garansi service. Jasa membawa 4 ciri khas utama mencakup : Intangibility (tak berujud), Inseparavility (tak sanggup dipisahkan), Variability (heterogen) dan Perishability (tak tahan lama). Intangibility yaitu jasa cuma sanggup dinikmati namun tak dimiliki contohnya layanan internet. Inseparavility artinya jasa harus dijual lebih dulu lalu gres diadakan dan dinikmati bersamaan. Variability artinya jasa bersifat bermacam-macam dengan variasi bentuk, mutu dan jenis ditentukan oleh siapa, di mana dan kapan dihasilkan. Perishability artinya jasa yaitu komoditas yang tak baka dan tak sanggup disimpan.
Ada beberapa pengelompokan barang didasarkan cara memperolehnya, manfaat, proses pembuatan dan berdasarkan kaitannya dengan barang lain. Misalnya berdasarkan manfaatnya, barang dibagi menjadi barang produksi dan barang konsumsi. Barang produksi yaitu barang yang difungsikan untuk menciptakan barang lain contohnya kain yang lalu dijahit sebagai pakaian. Barang konsumsi yaitu barang yang sanggup pribadi digunakan dan dinikmati konsumen contohnya baju yang sanggup pribadi dikenakan.
Selain definisi jasa di atas, beberapa andal pun menawarkan definisi mengenai jasa contohnya Philip Kotler yang menyatakan : jasa yakni tiap praktek atau kinerja yang disediakan oleh satu pihak kepada pihak lain yang bersifat intangible dan tak menimbulkan perpindahan kepemilikan sedikitpun. Pengerjaannya sanggup berkaitan dan sanggup pula tak berafiliasi dengan suatu produk fisik. Sementara Adrian Payne menyebutkan bahwa jasa yakni acara komersial dengan beberapa nilai atau kegunaan tak berwujud yang mengikutsertakan interaksi konsumen namun tak menimbulkan perpindahan kepemilikan.
Definisi Barang :
Adalah produk berbentuk fisik (tangible) dari hasil pengolahan sumber daya yang sanggup dilihat, diraba, dipegang, dirasa, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lain. Dilihat dari daya tahan yang dimiliki ada dua jenis barang yakni barang tak tahan usang dan barang tahan lama. Barang tak tahan usang umumnya digunakan hanya sekali atau beberapa kali habis contohnya : makanan ringan, minuman, gula dan garam. Barang tahan usang yaitu barang berbentuk yang bersifat tahan usang dan mempunyai umur pakai panjang contohnya : TV, kulkas, PC dan kendaraan.
Definisi Jasa :
Adalah kegiatan, guna atau kepuasan yang dijual contohnya : kursus setir, bengkel sepeda motor, layanan internet, layanan angkutan umum dan sebagainya. Dan sesungguhnya perbedaan barang dan jasa secara ketat sulit untuk pisiahkan lantaran dikala konsumen membeli produk tertentu acapkali diikutkan pula layanan tertentu. Misalnya membeli ponsel biasanya disertai dengan layanan garansi service. Jasa membawa 4 ciri khas utama mencakup : Intangibility (tak berujud), Inseparavility (tak sanggup dipisahkan), Variability (heterogen) dan Perishability (tak tahan lama). Intangibility yaitu jasa cuma sanggup dinikmati namun tak dimiliki contohnya layanan internet. Inseparavility artinya jasa harus dijual lebih dulu lalu gres diadakan dan dinikmati bersamaan. Variability artinya jasa bersifat bermacam-macam dengan variasi bentuk, mutu dan jenis ditentukan oleh siapa, di mana dan kapan dihasilkan. Perishability artinya jasa yaitu komoditas yang tak baka dan tak sanggup disimpan.
Ada beberapa pengelompokan barang didasarkan cara memperolehnya, manfaat, proses pembuatan dan berdasarkan kaitannya dengan barang lain. Misalnya berdasarkan manfaatnya, barang dibagi menjadi barang produksi dan barang konsumsi. Barang produksi yaitu barang yang difungsikan untuk menciptakan barang lain contohnya kain yang lalu dijahit sebagai pakaian. Barang konsumsi yaitu barang yang sanggup pribadi digunakan dan dinikmati konsumen contohnya baju yang sanggup pribadi dikenakan.
Selain definisi jasa di atas, beberapa andal pun menawarkan definisi mengenai jasa contohnya Philip Kotler yang menyatakan : jasa yakni tiap praktek atau kinerja yang disediakan oleh satu pihak kepada pihak lain yang bersifat intangible dan tak menimbulkan perpindahan kepemilikan sedikitpun. Pengerjaannya sanggup berkaitan dan sanggup pula tak berafiliasi dengan suatu produk fisik. Sementara Adrian Payne menyebutkan bahwa jasa yakni acara komersial dengan beberapa nilai atau kegunaan tak berwujud yang mengikutsertakan interaksi konsumen namun tak menimbulkan perpindahan kepemilikan.