Belajar Bahasa, Perbedaan Opini Dan Fakta Dalam Kalimat

Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu kerap mendengar orang-orang menyampaikan opini dan juga fakta. Kedua kata tersebut selalu dihubungkan dengan sebuah berita. Opini dan fakta yaitu dua kata yang selalu berkaitan satu sama lain. Sebuah isu yang disampaikan seseorang sanggup dikategorikan opini atau fakta. Lalu apa bersama-sama perbedaan opini dan fakta dalam menyikapi sebuah isu atau informasi?


Mengutip dari Wikipedia, opini mempunyai pengertian : pendapat, ilham atau pikiran yang mempunyai kegunaan menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu pada perspektif dan ideologi namun bersifat tak obyektif alasannya belum diuji kesahihannya. Kendati bukan sebagai fakta namun bila suatu dikala sebuah opini sanggup dibuktikan kebenarannya maka opini tersebut akan menjadi suatu fakta. Sedangkan fakta yaitu hal atau insiden yang betul-betul terjadi atau ada dan sanggup dibuktikan kevalidannya. Informasi yang didengar sanggup dimasukkan sebagai fakta bila informasi tersebut yaitu kenyataan yang betul-betul terjadi dan ada.

Opini dibagi menjadi dua yaitu opini perorangan dan opini umum. Opini perorangan contohnya : berlari 100 meter saja sudah menciptakan capek. Opini umum contohnya : makan secara hiperbola akan mengakibatkan gemuk. Beberapa ciri dari kalimat opini antara lain : tak sanggup dibuktikan kebenarannya, subyektif, tak diketahui narasumbernya atau hasil pendapat sendiri, tak berdasar data akurat, mengandung jawaban mengenai sebuah peristiwa, kalimat biasanya didahului dengan kata : “sepertinya”, “menurut saya”, “saya rasa”. Contoh pola kalimat opini :

- Saya rasa masakan lebih yummy bila ditambahkan gula.
- Tak keramas sehari saja berdasarkan saya sudah menjadikan gatal di kepala.
- Bandung tampaknya menjadi kota terindah di Indonesia.
- Orang gemuk rasanya mempunyai kehidupan yang bahagia.
- Hidup di negara Amerika tentu lebih mengasyikkan.

Fakta dibagi menjadi fakta umum dan fakta khusus. Fakta umum berisi kebenaran yang bersifat tetap sepanjang zaman contohnya : Matahari muncul di sebelah timur dan karam di sebelah barat. Fakta khusus berisi kebenaran namun untuk waktu tertentu saja contohnya : Aldi sedang membaca komik. Beberapa ciri kalimat fakta antara lain : sanggup dibuktikan kevalidannya, berdasar data akurat, berasal dari sumber yang sanggup dipercaya, obyektif (tidak dibuat-buat), menceritakan insiden yang sudah terjadi, acapkali menggunakan kutipan dari aneka macam sumber untuk penguat pendapat, contohnya : “berdasarkan hasil survey yang dibentuk oleh BSI". Contoh-contoh kalimat fakta :

- Masyarakat Indonesia sebagian besar memeluk agama Islam.
- Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Sukarno.
- Ibukota Propinsi Bali yaitu Denpasar.
- Indonesia merupakan salah satu pola negara kepulauan.
LihatTutupKomentar