Penulis bekerja di semua industri untuk membuatkan konten yang ditulis untuk banyak sekali media termasuk buku, surat kabar, musik dan website. Ada penulis fiksi yang mungkin mendapat inspirasi, huruf dan plot berdasar imajinasi mereka. Di sisi lain, penulis nonfiksi mendasarkan pekerjaan mereka pada fakta-fakta, menulis wacana ide-ide atau kejadian yang benar-benar terjadi di sekelilingnya.
Seperti diketahui, karya sasta secara umum dibedakan menjadi karangan fiksi dan karangan nonfiksi. Perbedaan fiksi dan non fiksi ini terutama dilihat dari apa isi di dalamnya. Jika karangan itu membahas dunia imajinasi maka sanggup digolongkan ke dalam fiksi dan kalau menyoal dunia nyata atau fakta bekerjsama maka sebagai nonfiksi. Contoh karangan fiksi yaitu : puisi, cerita, drama, novel sementara karangan non fiksi contohnya : isu surat kabar, editorial, biografi pribadi, artikel jurnal, buku teks dan dokumen hukum. Fiksi bersifat tidak faktual sanggup berupa imajinasi mengenai orang, daerah dan kejadian.
Fiksi yang mengacu ke imajinasi sanggup berupa kisah misteri, imajinasi ilmiah, percintaan, fantasi dan thriller kejahatan. Beberapa teladan dari larya fiksi ini yaitu To Kill a Mockingbird oleh Harper Lee, A Tale of Two Cities karya Charles Dickens, 1984 oleh George Orwell dan Pride and Prejudice oleh Jane Austen. Nonfiksi yang mengacu pada literatur yang didasarkan pada kenyataannya yaitu kategori terluas dari karya sastra. Buku-buku non fiksi sanggup berupa banyak sekali kategori termasuk biografi, bisnis, memasak, kesehatan dan kebugaran, binatang peliharaan, kerajinan, dekorasi rumah, bahasa, wisata, perbaikan rumah, agama, seni dan musik, sejarah, self-help, ilmu pengetahuan dan humor.
Perbedaan fiksi dan non fiksi dalam karangan pun sanggup dilihat dari tujuannya. Karangan fiksi dibentuk dimaksudkan untuk menghibur dan menarik emosi pembaca untuk membuat perasaan senang. Sementara karangan non fiksi dibentuk untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai banyak sekali hal termasuk isu terkini, ilmu pengetahuan maupun keterampilan dan seni. Karangan non fiksi didasarkan pada hal-hal yang nyata, fakta-fakta nyata, orang yang nyata dan tempat-tempat yang nyata. Meskipun mungkin membangkitkan emosi dan kegembiraan menyerupai fiksi namun hal ini dimaksudkan untuk menginformasikan dan mendidik pembaca. Penulis non fiksi berkonsentrasi pada goresan pena yang sederhana, to the point yang terang menunjukkan ide-ide tanpa interpretasi imajinasi tambahan. Jenis goresan pena non fiksi sanggup dengan meringkas dan mengutip penelitian penulis lain dari banyak sekali sumber menurut fakta menyerupai jurnal, biografi sejarah atau wawancara pribadi.
Namun perbedaan fiksi dan nonfiksi dikala ini telah sedikit kabur batas-batasnya. Seorang novelis atau penulis fiksi sering mendasarkan karangannya pada kisah di kejadian kehidupan nyata meski dengan nama-nama karakternya hanya rekaan belaka. Sebaliknya sejarawan yang termasuk penulis non fiksi sering memasukkan obrolan yang membayangkan dan menggambarkan aliran dari tokoh-tokoh sejarah sebagaimana percakapan yang terjadi dalam karangan fiksi.
Seperti diketahui, karya sasta secara umum dibedakan menjadi karangan fiksi dan karangan nonfiksi. Perbedaan fiksi dan non fiksi ini terutama dilihat dari apa isi di dalamnya. Jika karangan itu membahas dunia imajinasi maka sanggup digolongkan ke dalam fiksi dan kalau menyoal dunia nyata atau fakta bekerjsama maka sebagai nonfiksi. Contoh karangan fiksi yaitu : puisi, cerita, drama, novel sementara karangan non fiksi contohnya : isu surat kabar, editorial, biografi pribadi, artikel jurnal, buku teks dan dokumen hukum. Fiksi bersifat tidak faktual sanggup berupa imajinasi mengenai orang, daerah dan kejadian.
Fiksi yang mengacu ke imajinasi sanggup berupa kisah misteri, imajinasi ilmiah, percintaan, fantasi dan thriller kejahatan. Beberapa teladan dari larya fiksi ini yaitu To Kill a Mockingbird oleh Harper Lee, A Tale of Two Cities karya Charles Dickens, 1984 oleh George Orwell dan Pride and Prejudice oleh Jane Austen. Nonfiksi yang mengacu pada literatur yang didasarkan pada kenyataannya yaitu kategori terluas dari karya sastra. Buku-buku non fiksi sanggup berupa banyak sekali kategori termasuk biografi, bisnis, memasak, kesehatan dan kebugaran, binatang peliharaan, kerajinan, dekorasi rumah, bahasa, wisata, perbaikan rumah, agama, seni dan musik, sejarah, self-help, ilmu pengetahuan dan humor.
Perbedaan fiksi dan non fiksi dalam karangan pun sanggup dilihat dari tujuannya. Karangan fiksi dibentuk dimaksudkan untuk menghibur dan menarik emosi pembaca untuk membuat perasaan senang. Sementara karangan non fiksi dibentuk untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai banyak sekali hal termasuk isu terkini, ilmu pengetahuan maupun keterampilan dan seni. Karangan non fiksi didasarkan pada hal-hal yang nyata, fakta-fakta nyata, orang yang nyata dan tempat-tempat yang nyata. Meskipun mungkin membangkitkan emosi dan kegembiraan menyerupai fiksi namun hal ini dimaksudkan untuk menginformasikan dan mendidik pembaca. Penulis non fiksi berkonsentrasi pada goresan pena yang sederhana, to the point yang terang menunjukkan ide-ide tanpa interpretasi imajinasi tambahan. Jenis goresan pena non fiksi sanggup dengan meringkas dan mengutip penelitian penulis lain dari banyak sekali sumber menurut fakta menyerupai jurnal, biografi sejarah atau wawancara pribadi.
Namun perbedaan fiksi dan nonfiksi dikala ini telah sedikit kabur batas-batasnya. Seorang novelis atau penulis fiksi sering mendasarkan karangannya pada kisah di kejadian kehidupan nyata meski dengan nama-nama karakternya hanya rekaan belaka. Sebaliknya sejarawan yang termasuk penulis non fiksi sering memasukkan obrolan yang membayangkan dan menggambarkan aliran dari tokoh-tokoh sejarah sebagaimana percakapan yang terjadi dalam karangan fiksi.